Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Penembakan massal di Amerika Serikat (bahasa Inggris: Mass shootings in the United States) adalah insiden yang melibatkan banyak korban kekerasan yang berhubungan dengan senjata api. Definisi bervariasi, sehingga tidak ada definisi tunggal yang diterima secara luas.[1][2][3] Salah satu definisinya adalah tindakan kekerasan dengan senjata api di depan umum—ini tidak termasuk pembunuhan geng, kekerasan dalam rumah tangga, atau tindakan teroris yang disponsori oleh sebuah organisasi—di mana seorang penembak membunuh setidaknya empat orang korban. Dengan menggunakan definisi ini, sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa hampir sepertiga dari penembakan massal di seluruh dunia antara tahun 1966 hingga 2012 (90 dari 292 kejadian) terjadi di Amerika Serikat,[4][5] Pada tahun 2017, The New York Times mencatat jumlah penembakan massal yang sama untuk rentang tahun tersebut.[6] Sebuah laporan tahun 2023 yang diterbitkan di JAMA yang mencakup tahun 2014 hingga 2022, menemukan bahwa telah terjadi 4.011 penembakan massal di Amerika Serikat, yang paling sering terjadi di sekitar wilayah tenggara Amerika Serikat dan Illinois. Hal ini berlaku untuk penembakan massal yang berhubungan dengan kejahatan, kekerasan sosial, dan kekerasan dalam rumah tangga. Angka tertinggi ditemukan di District of Columbia (10,4 penembakan per satu juta orang), diikuti oleh Louisiana (4,2 penembakan massal per satu juta orang) dan Illinois.[butuh rujukan]
Pelaku umumnya adalah pria kulit putih paruh baya.[butuh rujukan] Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk akses mudah ke senjata, pelaku bunuh diri dan trauma masa kecil, serta berbagai faktor sosiokultural termasuk pemberitaan media daring tentang penembakan massal. Dalam sebuah penelitian, 44% pelaku penembakan massal telah membocorkan rencana mereka sebelum melakukan aksinya.[butuh rujukan]
Biro Investigasi Federal (FBI) menetapkan 61 dari semua peristiwa pada tahun 2021 sebagai insiden penembak aktif.[7] Amerika Serikat mengalami lebih banyak penembakan massal dibandingkan negara lain.[4][8][9][10][11] Setelah melakukan aksi penembakan, para pelaku umumnya tewas karena bunuh diri, atau ditahan atau dibunuh oleh petugas penegak hukum (kepolisian). Penembakan massal menyumbang kurang dari 0,2 persen kematian akibat senjata api di Amerika Serikat antara tahun 2000 dan 2016,[12] dan kurang dari 0,5 persen dari seluruh pembunuhan di Amerika Serikat dari tahun 1976 hingga 2018.[13]
...'mass shooting' is a term without a universally-accepted definition.
There is no broadly agreed-to, specific conceptualization of this issue, so this report uses its own definition for public mass shootings.
As noted above, there is no widely accepted definition of mass shootings. People use either broad or restrictive definitions of mass shootings to reinforce their stance on gun control. After the 2012 Sandy Hook school shooting, Congress defined "mass killings" as three or more homicides in a single incident. The definition was intended to clarify when the U.S. Attorney General could assist state and local authorities in investigations of violent acts and shootings in places of public use.